pH adalah ukuran tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan yang dinyatakan dalam skala 0 hingga 14. Skala ini digunakan untuk menentukan seberapa banyak ion hidrogen (H+) yang terkandung dalam suatu larutan. Secara umum:
pH < 7 → larutan bersifat asam (misalnya, cuka, jus lemon, dan asam lambung)
pH = 7 → larutan bersifat netral (misalnya, air murni)
pH > 7 → larutan bersifat basa (misalnya, sabun, larutan amonia, dan air kapur)
Istilah pH pertama kali diperkenalkan oleh Sørensen (1909).
Rumus umum pH adalah:
pH=−log[H+]
di mana [H⁺] menyatakan konsentrasi ion hidrogen dalam larutan (mol/L).
Kekuatan Asam dan Basa – Asam/basa kuat terionisasi sempurna, asam/basa lemah hanya sebagian terionisasi.
Suhu – Kenaikan suhu dapat mengubah tetapan ionisasi air sehingga pH netral bisa sedikit berbeda.
Pelarut – Jenis pelarut memengaruhi kemampuan zat untuk terionisasi.
Penambahan Zat Lain (Buffer) – Buffer atau ion senama menahan perubahan pH saat ditambah asam atau basa.
Pencampuran Larutan – Pencampuran asam dan basa memengaruhi pH akhir; netral jika seimbang, asam/basa jika berlebih.
Kesehatan Tubuh – pH darah harus stabil sekitar 7,35–7,45 untuk menjaga fungsi tubuh. Asam lambung yang sangat asam membantu mencerna makanan, sedangkan mulut memerlukan pH seimbang untuk mencegah kerusakan gigi.
Makanan dan Minuman – pH menentukan rasa dan pengawetan makanan. Misalnya, jus jeruk dan yoghurt asam, sedangkan roti mengembang karena reaksi asam-basa.
Kebersihan dan Rumah Tangga – Sabun dan deterjen bersifat basa untuk membersihkan lemak, sementara pembersih kamar mandi asam untuk melarutkan kerak.
Pertanian – Tanah yang terlalu asam atau basa memengaruhi pertumbuhan tanaman. Penambahan kapur atau bahan organik digunakan untuk menyeimbangkan pH tanah.
Lingkungan – pH air dan hujan memengaruhi ekosistem. Hujan asam dapat merusak tanaman, tanah, dan perairan.
Industri – pH penting dalam produksi obat, kosmetik, makanan, dan pengolahan limbah agar produk aman dan ramah lingkungan.